Judul film : Flash of Genius (2008)
Sutradara : Marc Abraham
Penulis : Philip Railsback
Musik : Aaron Zigman
Editing : Jill Savitt
Pemain : Greg Kinnear
sebagai Robert Kearns (Tokoh utama)
Lauren
Graham sebagai Phyllis Kearns (Istri dari Tokoh Utama)
Dermot
Mulroney sebagai Gil Previck (Teman lama dan Pengacara Kearns)
Alan Alda
sebagai Gregory Lawson (Pengacara kedua Kearns)
Jake Abel
sebagai Dennis Kearns (Anak pertama dari Tokoh Utama)
Film Flash
of Genius yang diproduksi tahun 2008, merupakan sebuah film yang diangkat dari
kisah nyata. Film ini menceritakan perjuangan Robert Kearns yaitu seorang
penemu wiper kaca depan mobil (Intermiten) yang karyanya diakui oleh produsen
mobil ternama dunia Ford Motor Company sebagai hak cipta perusahaan.
Kisah
bermula dari inspirasi Robert Kearns saat pergi bersama keluarganya di waktu
hujan. Kearns yang memang mengalami gangguan mata sebelah kiri akibat insiden
pernikahan dengan Phyllis, terus saja mengamati wiper mobilnya yang kala itu
masih dijalankan dengan manual dan tidak teratur sehingga menggangu pandangan
saat menyetir. Ia berfikir untuk memperlakukan wiper tersebut seperti halnya
kelopak mata manusia yang teratur berkedip pada saat terjadi gangguan. Kearns
memulai resetnya di garasi rumah, dibantu oleh anak-anaknya dan penelitanya
berhasil.
Robert
Kearns mendemonstrasikan hasil penelitiannya kepada Ford Motor Company atas
saran teman lamanya Gil Previck. Seperti yang diharapkan, produsen mobil
ternama tersebut tertarik dengan hasil penemuan Robert hingga sebuah negosiasi
kerjasama dilakukan dengan konsekwensi Keans bersedia meminjamkan peraga
intermiten kepada pihak Ford. Kearns telah bermimpi untuk memiliki hidup yang
lebih layak dengan cara memproduksi sendiri kipas intermiten. Tidak berselang
lama, masalah mulai muncul saat Ford Motor Company dengan sepihak dan beralasan
tidak lagi tertarik dengan kipas intermiten memutuskan untuk tidak melanjutkan
kerja sama. Setahun kemudian, dalam suatu pameran peluncuran mobil produksi
Ford, fitur kipas intermiten menjadi salah satu andalan. Tanpa seizin Kearns, Ford
Motor Company telah mencuri karya miliknya.
Permasalahan
dalam kehidupan Kearns datang bertubi-tubi selama lebih dari 10 tahun. Ia terus
saja memperjuangkan apa yang menjadi prinsip hidupnya sebagai seorang penemu.
Hingga Ford mulai terganggu dengan berbagai upaya hukum yang ditempuh Kearns. Melalui
utusanya, Ford menawarkan sejumlah uang agar Kearns tak lagi menuntut karena
akan berdampak pada reputasi Ford sebagai produsen mobil terkemuka di dunia. Namun
Kearns beserta anak-anaknya sama sekali tidak tertarik dengan tawaran tersebut.
Hingga
berjalannya waktu, Kearns menemukan jalan untuk mengajukan tuntutan hukum
kepada Ford Motor Company melalui pengadilan. Tanpa pengacara, proses hukum
terus berjalan. Dengan keyakinanya ia terus memperjuangkan prinsip dan akhirnya,
ia dapat memenangkan perkara hak cipta dengan bantuan anak pertamanya. Kearns
mendapat ganti rugi 18,7 juta dolar dan memperoleh hak cipta wiper intermiten.
ETIKA
BISNIS:
Dari kisah
tersebut banyak hikmah yang kita pelajari terutama terkait dengan etika dalam
berbisnis:
- Point penting dalam film tersebut yaitu mengakui karya orang lain tanpa izin dan motifnya adalah untuk memperoleh keuntungan baik untuk dirinya sendiri atau untuk perusahaanya merupakan sesuatu yang salah dan tidak ada alasan pembenaran dari segi apapun.
- Ketika kita memperoleh keuntungan dari hasil karya orang lain, maka sudah sewajarnya kita memaparkan penemu dari produk tersebut dan memberikan sebuah royalty atas apa yang telah ia temukan
- Sebuah prinsip hidup mengenai keyakinan diri, kecintaan pada suatu pekerjaan yang digeluti seperti halnya yang ditunjukkan Robert Kearns adalah sebuah tauladan bagi kita semua bahwasanya materi bukanlah segala-galanya dibandingkan prinsip hidup yang benar.
- Apapun pekerjaan seseorang, sebuah etika profesi adalah lebih penting dari keahlian yang dimiliki. Ketika seseorang telah memahami hakikat etika profesi maka orang tersebut sudah pasti akan menghargai orang lain seperti halnya menghargai dirinya sendiri.
- Sebuah komunikasi bisnis untuk mencapai kata sepakat kerja sama, sebaiknya tetap menjadi komitmen antara kedua belah pihak. Jangn sampai ada yang dirugikan setelah kedua belah telah mencapai kata sepakat. Seperti halnya Ford yang tiba-tiba membatalkan kontrak kerja sama tanpa alasan yang logis
- Keteguhan dan prinsip hidup Robert Kearns menjadi suatu pelajaran hidup yang beretika bagi kita semua. Bahwasanya memperjuangkan apa yang memang menjadi hak kita adalah suatu keharusan
ULVI DINO VITA
115020201111035
KELAS BF
MANAJEMEN UB